Konsorsium303.online – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menemukan ada 683 situs pemerintah dan lembaga pendidikan yang disusupi konten judi online.
Jika dirinci, ada 461 situs dengan domain go.id dan 222 situs domain ac.id.
Hal itu merupakan hasil temuan Kemenkominfo sejak 1 Januari 2022 hingga 13 Februari 2023.
Lantas apa penyebab situs pemerintah mudah di susupi konten judi online?
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab mengapa situs pemerintah mudah disusupi oleh konten judi online, di antaranya:
1. Keamanan yang lemah
Website pemerintah yang tidak memperhatikan keamanan website mereka dengan serius rentan disusupi oleh konten judi online. Kelemahan keamanan yang ditemukan pada website pemerintah dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk menanamkan konten judi online pada website pemerintah.
2. Tidak terlindungi dari serangan DDoS
Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) merupakan serangan yang dilakukan dengan cara membanjiri lalu lintas pada server website. Jika website pemerintah tidak dilindungi dari serangan DDoS, maka situs tersebut dapat mudah dihentikan dan digantikan oleh situs judi online.
3. Kurangnya pengawasan
Website pemerintah yang kurang diawasi membuat situs tersebut menjadi target empuk bagi situs judi online. Kurangnya pengawasan membuat situs pemerintah lebih rentan terhadap serangan dari hacker yang ingin menyisipkan situs judi online.
Baca Juga : Ternyata Ini Cara Polisi Melacak Penjudi Online
4. Kebocoran data
Jika ada kebocoran data pada situs pemerintah, hacker dapat dengan mudah mengambil alih situs tersebut dan menanamkan konten judi online pada website tersebut.
5. Kemudahan akses
Situs judi online dapat dengan mudah mengakses situs pemerintah jika website tersebut memiliki sistem yang tidak cukup ketat dalam pengamanan akses.
Untuk menghindari situs pemerintah disusupi oleh konten judi online, pemerintah perlu memperhatikan keamanan website mereka dengan serius, meningkatkan pengawasan dan memperketat sistem keamanan untuk menghindari serangan dari hacker, serta melakukan pencegahan lainnya seperti rutin melakukan pembaruan keamanan website.