Konsorsium303.online – Polrestabes Medan terus mengusut siapa saja yang terlibat dalam kegiatan perjudian milik tersangka Benny di Desa Namo Rabe julu, Deli Serdang. Polisi akan mengusut siapa pemodal stan judi yang menang puluhan juta sehari itu.
“Saat ini kami sedang fokus (Membongkar atau mengusut) Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan pembiayaan (Benny) perjudian dan membantu aksi mereka. Ini sedang kami kembangkan,” kata Kasat reskrim Polres Medan, Kumpul Teuku Fathhir Mustafa, Senin (17/4/2023).
Selain pemodal, Fathir mengaku saat ini pihaknya sedang memburu empat tersangka lagi. “Empat tersangka lagi masih mengejar mereka. Bahkan ada beberapa tersangka yang sedang dipantau keberadaannya. Tapi saat kami cek, mereka sudah kabur,” ujarnya.
Saat ini, tersangka Benny sudah ditahan di Polda Sumut. Petugas juga terus mencari informasi dari Benny soal lapak judi yang beroperasi 7 bulan lalu. Menurut petugas, pengelolaan stan penjudian sudah berlangsung lama.
“Kami menduga Benny melakukan kejahatan ini sejak lama. Informasi investigasi juga menunjukkan bahwa dia telah berhubungan dengan orang-orang di lokasi selama bertahun-tahun. Penyelidikan masih berkangsung,” katanya.
Sebelum diberitakan, Benny ditangkap saat petugas menggerebek stan judi miliknya. Saat digrebek, Benny melakukan penyerangan bersama tersangka lainnya.
Benny dan rekan-rekannya melempari polisi dengan batu. Akibatnya petugas mengejar dan menangkapnya.
Saat mobil Benny digeledah, polisi juga menemukan golok panjang. Benny akhirnya didakwa dengan perjudian, penyerangan geng, dan lainnya.
“Benny sebagai pemilik atau pengelola disangka pasal 303 KUHP dan pasal 170 dan 351 KUHP terkait perjudian dan penganiayaan bersama terhadap polisi dan personel lainnya. katanya.
Selain itu, petugas mengungkapkan bahwa tersangka Benny setiap hari mendapatkan uang dari stan judi. Setiap hari ada puluhan juta.
“Untuk penghasilan Benny, berdasarkan pengakuannya sendiri, dalam sehari bisa mencapai puluhan juta dari lapak-lapak judi tersebut,” kata Fathir, Jumat (14/4).
Fathir mengatakan, Benny juga mengakui keuntungan dari stan-stan judi itu juga diberikan kepada pihak yang disebut sebagai pengawas setempat.
“Dalam pemerintahannya dia mendapat untung dan dibagi dalam bahasanya menjadi pengawas daerah untuk kepentingan penduduk setempat,” ujarnya.