Konsorsium303.online – Permainan tebak-tebakan jenis angka toto gelap, atau undian, dan dadu, sedang marak dan marak saat ini di berbagai lokasi di Wamena, Jayawijaya, Provinsi Pegunungan Papua. Salah satunya terletak di Kecamatan Sinakma, RT/01/RW 05, Desa Sinakma, Wamena Kota.
Ketua RT/01/RW 05 Desa Sinakma, Yally Wakerkwa mengatakan, praktik perjudian di wilayahnya tidak hanya berlaku bagi masyarakat yang ekonominya mapan. Namun, itu juga menyebar ke lapisan masyarakat termiskin.
Tahun lalu ada banyak aktivitas perjudian di daerah tersebut. Itu berlanjut dari siang hingga malam hari. Hal itu terjadi di beberapa titik ruko di sepanjang jalur transit antara Kabupaten Nduga dan Wamena. Tempat tersebut telah berubah menjadi agen judi baik jenis permainan togel dan dadu maupun permainan roda putar pasang angka kecil dan besar.
Baca Juga : Diduga Kalah Judi Online, Remaja di Lamsel Nekat Bunuh Diri
“Orang-orang di sini merasa sangat tidak nyaman. Merasa tidak nyaman karena orang terus membuat kebisingan setiap malam. Banyak orang datang dalam keadaan mabuk dan berjudi. Setelah kalah mereka kadang ribut minta uang. Saat ditemui Jobe di rumahnya di distrik Al-Sankama pada Rabu sore (21/6/2023), dia mengatakan, “Kalau tidak diberi, sering dilempari batu dan bikin ricuh.”
“Maka dari itu saya sudah melarang dan berpesan agar kegiatan judi segera dihentikan. Tapi bandar judi tidak mau mendengarkan dan menghormati saya selaku ketua RT pemilik kawasan ini,” ujarnya.
Selain itu, Yikwa juga mengungkapkan bahwa setiap warga baru mengontrak toko atau sewa yang tidak pernah dilaporkan RT. Mereka masuk diam-diam tanpa izin. Kemudian buka aktivitas perjudian.
“Jadi sekitar belasan rumah atau toko yang ada dijadikan bandar togel. Saya tidak tahu di mana orang-orang itu kemudian menjadi kota. Yang saya tahu hanya orang-orang non-OAP yang datang dan menjadi pengedar di sana.”
Menanggapi hal itu, pihaknya telah beberapa kali melapor dan berkoordinasi dengan Polres Jayawijaya dan Kodim Jayawijaya 1702. Pasalnya, tanah tempat bangunan toko yang saat ini digunakan sebagai agen judi online adalah milik Kodem Jayawijaya 1702. Namun, hingga kini belum ada tindakan. oleh salah satu pihak.
Baca Juga : Polisi Tangkap 10 Orang Saat Gerebek Markas Judi Online di Medan
Sementara itu, Laura Wamena Kota, Rin Jun Saday mengatakan, aktivitas judi togel di Wamena baru dilaporkan kemarin ke Bupati Jayawijaya. Pada Sabtu, 17 Juni 2023, beberapa bandara besar di Kota Wamena di-recall, diimbau untuk berhenti beroperasi.
“Saat ini kami sedang bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Wamena untuk mengetahui lokasi bandar togel tersebut dan memantaunya di beberapa titik. Jika ditemukan ada orang yang mendukung, kami akan langsung mencari pimpinannya dan jika memang orangnya yang mendukung mereka, itu TNI/Polri, nanti kita berurusan langsung dengan Kapolres Waldandim”,
“Saya ingin kota di kawasan Wamena ini aman dari judi dan miras,” ujarnya. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengundang tokoh gereja dan pemuda, termasuk Ketua Perhimpunan Nusantara Wamena. Diskusikan agar area tertata rapi dan jauh dari alkohol dan lotere.
Baca Juga : 3 TKI Ingin Jadi Admin Judi Online di Kamboja Ditangkap di Batam
“Kami meminta kepada dinas Perindagkop untuk tidak tinggal diam dan memandang rendah karena toko yang disewa pedagang tersebut sudah mengeluarkan izin Perindagkop, sehingga kita harus bisa bekerja sama untuk menyelesaikannya dan mencabut izin usaha tersebut,” ujarnya. (*)